Friday, February 22, 2013

AirAsia, Kisah Maskapai Low Cost Terbaik di Asia Tahun 2012


Jakarta - AirAsia adalah salah satu maskapai bujet di Indonesia. Tahun 2012 kemarin, maskapai ini meraih penghargaan World Airline Awards dari Skytrax. Inilah kisah sang maskapai bujet terbaik di Asia.

The World Airline Awards adalah penghargaan yang diberikan kepada maskapai yang dikeluarkan Skytrax. Penghargaan ini diberikan atas dasar survei terhadap kepuasan konsumen terhadap pelayanan sebuah maskapai.

Salah satu kategori yang dikeluarkan adalah maskapai murah. AirAsia, maskapai bujet yang berbasis di Malaysia ini pun sukses duduk di posisi pertama, pada kategori tersebut.

Maskapai ini memiliki tagline "Now Everyone Can Fly" atau yang berarti "Kini semua orang bisa terbang". AirAsia sudah hadir dari tahun 1993. Tahun 2012 lalu, AirAsia berhasil menyabet posisi pertama sebagai maskapai bujet di kategori maskapai murah.

"AirAsia Indonesia sebagai afiliasi dari AirAsia merasa sangat senang dan bangga karena kembali terpilih sebagai World's Best Low Cost Airline versi Skytrax tahun 2012. Gelar ini merupakan yang keempat kalinya secara berurutan bagi AirAsia," kata Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny, kepada detikTravel, Jumat (22/2/2013).

Sebelumnya, lanjut Audrey, AirAsia juga berhasil sebagai World's Best Low Cost Airline pada 2009, 2010, dan 2011.

"Hasil survei global yang dilakukan oleh Skytrax kepada 19 juta penumpang pesawat di seluruh dunia telah membuktikan bahwa AirAsia adalah maskapai penerbangan berbiaya hemat terbaik. Tidak hanya di Asia, tapi juga di dunia," tambah Audrey.

Ada lebih dari 400 destinasi dalam 25 negara yang sudah dijangkau AirAsia. Harga yang ditawarkan pun cukup murah. Ditambah, maskapai ini termasuk sering mengadakan promo.

"We are a people's airline. Filosofi kami adalah penerbangan hemat untuk membuat siapapun bisa terbang dengan harga yang terjangkau," jelas Audrey.

Di Indonesia, AirAsia telah ada sejak 8 Desember 2004. Kehadirannya merupakan gabungan dari 2 perusahaan, yaitu AirAsia International Ltd dan PT Awair International, sebuah maskapai lokal yang telah beroperasi sejak tahun 2000.

Awalnya, AirAsia Indonesia dikenal dengan nama Awair. Pada tanggal 9 September 2005, perusahaan secara resmi berganti nama menjadi PT Indonesia AirAsia.

"Kami menyediakan penerbangan yang sangat terjangkau dengan tetap menghadirkan layanan dan fasilitas berkualitas, serta tetap memperhatikan keamanan di segala lini," jelas Audrey.

Saat ini, AirAsia Indonesia telah menggunakan 100% pesawat Airbus A320 yang dikirim langsung dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis.

"Pesawat ini dikenal karena kenyamanan dan tingkat keamanan yang tinggi, dimana hal itu merupakan prioritas bagi penumpang kami," ujar Audrey.

Di Indonesia, AirAsia akan terus berupaya untuk membuka jaringan-jaringan baru, untuk melayani masyarakat di rute penerbangan domestik dan internasional. Sudah lebih dari 25 juta penumpang terbang menggunakan AirAsia Indonesia, sejak pertama kali berdiri.

"Saat ini rute penerbangan AirAsia Indonesia masih didominasi oleh rute internasional, yaitu sekitar 60%, sementara sisanya, yaitu 40%, adalah rute domestik," ungkap Audrey.

Target penumpang untuk AirAsia Indonesia di tahun ini adalah 8,5 juta penumpang. Untuk mencapai target ini, salah satu usaha yang AirAsia lakukan adalah dengan menambah jumlah armada, yaitu 10 pesawat, setiap tahunnya.

0 komentar:

Post a Comment