Thursday, February 21, 2013

Kasihan, Anak Cacat 'Dikerjai' Petugas Bandara di AS


St Louis - Bukannya memberikan bantuan atau jalur khusus, petugas Bandara Lambert–St Louis, AS malah mempersulit anak penyandang cacat saat pemeriksaan TSA. Bonekanya diambil dan si anak hampir digeledah layaknya orang dewasa. Duh!

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 9 Februari 2013 lalu. Seorang ibu bersama anak perempuannya berumur 3 tahun yang duduk di kursi roda berencana melakukan perjalanan dari St Louis menuju Orlando dengan pesawat terbang untuk liburan ke Disney World. Di bandara, sebelum masuk pesawat, keduanya diperiksa oleh petugas TSA.

Dalam video yang di-upload ke Youtube, hal itu bermula ketika alarm metal detector berbunyi saat kursi roda lewat. Petugas TSA langsung menghentikan sang ibu dan anaknya. Si ibu mengatakan yang menyebabkan alarm adalah antingnya, namun petugas TSA yakin itu dari si anak.

Saat peristiwa kurang mengenakkan ini berlangsung, sang ibu menyalakan HP-nya untuk merekam. Terlihat jelas bagaimana petugas memperlakukan anak penyandang cacat. Boneka kecil yang dipegang oleh si anak diambil petugas untuk diperiksa. Petugas tidak memperbolehkan si anak menggendong bonekanya yang bernama Lamby.

Seketika perempuan kecil tersebut pun menangis. Ia meminta petugas untuk mengembalikan boneka kesayangannya tersebut, seperti yang dilihat detikTravel dari Youtube, Kamis (21/2/2013).

"Saya tidak ingin pergi ke Disney World!" raung si anak.

Setelah sang ibu memohon kepada petugas untuk mengembalikan boneka milik anaknya, petugas akhirnya memberikannya. Tapi si anak tak juga berhenti menangis. Akhirnya, sang ibu mengeluarkan tablet PC dan membiarkan anaknya bermain. Setelah itu, barulah perempuan kecil ini berhenti mengeluarkan air mata.

Namun petugas masih penasaran. Mereka meminta si anak digeledah dengan cara diraba. Sang ibu tentu menolak tegas. Setelah melalui proses diskusi yang panjang selama 20 menit, akhirnya si anak diperiksa dengan cara memakai tongkat metal detector. Kasihan, bukannya diberikan jalur khusus malah diperiksa dengan dugaan macam-macam.

0 komentar:

Post a Comment