Thursday, February 14, 2013

Tak Hanya Susu, Pengalengan Juga Punya Kopi Luwak


detikTravel Community - 

Pengalengan di Jawa Barat biasanya identik dengan susu sapi segarnya. Tapi ternyata, destinasi yang berada di dataran tinggi ini juga menghasilkan kopi luwak lho!

Bagi traveler adalah penikmat kopi, tentunya tidak asing dengan Kopi Luwak. Harga kopi ini sangat mahal, secangkirnya bisa di atas Rp 200 ribu, terutama jika membeli di kafe-kafe besar di Jakarta.

Bagi sebagian orang yang baru mendengar bagaimana Kopi Luwak dihasilkan, tak urung bikin gentar juga. Di perkebunan kopi, biasanya ada Luwak (Paradoxurus hermphrodirus) atau musang yang memakan biji kopi.

Pilihan biji kopi si luwak ini adalah buah kopi merah yang sudah matang untuk dimakan. Biasanya kualitas biji kopi yang dipilih juga sangat baik. Buah kopi hasil cerna Luwak ini lah yang akan diambil untuk diolah menjadi kopi lezat tiada tara.

Lho, berarti minum kopi hasil kotoran dong? Betul. Tetapi buah kopi yang dicerna Luwak biasanya tidak tercerna karena berkulit keras. Tetapi karena sudah melewati proses cerna, jadi biji kopi sudah mengalami proses fermentasi. Hasil produksinya adalah biji kopi utuh yang kemudian diproduksi seperti kopi biasanya dengan hiegienis.

Di tanah Parahiyangan ini sebenarnya kopi baru dibudidayakan pada akhir tahun 1999, dengan panen perdana tahun 2003. Lahannya ditanam di lahan-lahan perkebunan dan Perhutani bekerjasama dengan masyarakat.

Sekarang pabrik kopi tumbuh di Pengalengan. Dari tidak adanya pabrik pengolahan kopi, kini ada 5 pabrik kopi. Tanaman kopi pun tidak hanya ditanam di kawasan perhutani, tapi juga di lahan masyarakat dan PLN.

Salah satu pabrik kopi di Pengalengan dimana traveler dapat menikmati secangkir (atau bercangkir-cangkir) kopi luwak adalah Kopi Malabar Arabica. Lokasinya terletak di Kampung Pasirmulya, Desa Margamulya, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung. Dari Jalan Raya Pengalengan akan ada papan petunjuk arah. Jarak tempuh dari jalan raya ke lokasi pabrik kopi adalah sekitar 2 kilometer.

Jenis kopi di Pengalengan ini adalah kopi Arabica. Ketinggian daerah Pengalengan yaitu lebih dari 1.800 mdpl dengan suhu sejuk berkisar antara 15-21 derajat Celcius, ternyata cocok untuk budidaya tanam kopi jenis Arabica.

Di Kopi Malabar Arabica, traveler juga bisa melihat peternakan luwak yang terletak sekitar 300 meter dari lokasi pabrik. Di tempat ini luwak memang diternakkan. Karena peternakan, maka pakan luwak ini pun dijaga kualitasnya. Luwak tak hanya diberi makan buah kopi, tetapi juga buah-buahan seperti pisang, pepaya dan juga belut. 

Meskipun lucu dan tampak jinak, luwak ini ternyata sangat berpotensi menggigit. Jadi jangan coba-coba memasukkan jari traveler ke dalam jeruji tempat tinggal luwak, ya!

Di tempat ini turis dapat membeli kopi bubuk produksi kelompok Petani Kopi Rahayu Tani. Harga untuk bubuk berkisar antara Rp 27.500 hingga Rp 40.000 untuk 100 gram kopi. Tetapi untuk bubuk Kopi Luwak, harganya mulai dari Rp 190.000 per 100 gramnya.

Mencicipi secangkir kopi luwak juga bisa dilakukan disini. Harganya sekitar Rp 25.000 per cangkirnya. Cocok diminum panas-panas berpadu dengan sejuknya udara Pengalengan. Bisa diminum tanpa gula, atau kalau ingin pakai gula, rekomendasinya adalah gula merah.

Selamat mencicipi kopi luwak!

0 komentar:

Post a Comment