Sunday, February 24, 2013

Wisatawan Jerman, Turis Paling Berkelas di Indonesia


Berlin - Dari sekian banyak turis yang datang ke Indonesia, ternyata turis asal Jerman adalah yang paling berkelas. Mereka lebih lama menetap dan lebih banyak menghabiskan banyak uang. Untuk itu, pariwisata Indoensia pun makin berbenah.

Industri pariwisata Indonesia menunjukan perkembangan cukup penting akhir-akhir ini. Total kunjungan wisatawan mancanegara yang membelanjakan dollar di Indonesia tercatat lebih dari 8 juta orang, atau tumbuh sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya. Dari sekian banyak wisatwan mancanegara, ternyata wisatawan Jerman adalah yang paling berkelas.

Dari keterangan Sekretaris II Penerangan Sosial Budaya KBRI Berlin Purno Widodo dalam rilis yang diterima detikTravel, Minggu (24/2/2012), wisatawan Jerman yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2012 tercatat ada 153.000 orang dan mereka adalah quality tourist alias wisatawan berkualitas atau berkelas. Wow!

Wisatawan Jerman membelanjakan uangnya lebih banyak, yaitu sekitar US$ 2.240 atau sekitar Rp 21,7 juta. Tak hanya itu, mereka memiliki masa tinggal lebih lama rata-rata selama 2 pekan daripada wisatawan lainnya.

Indonesia pun terus berbenah diri dengan ketatnya persaingan pariwisata dunia. Hal ini untuk terus menyedot wisatawan mancanegara datang ke berbagai destinasi di Nusantara.

Sebagai langkah pertama, Indonesia saat ini tengah membenahi 16 daerah tujuan wisata. Daerah-daerah tersebut adalah Sabang, Danau Toba, Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Flores, Tanjung Puting, Derawan, Toraja, Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat.

Pembenahan tersebut meliputi sarana transportasi publik dan juga infrastruktur penunjang. Setelah pembenahan, langkah selanjutnya adalah memperluas daerah-daerah baru yang siap untuk dipromosikan dalam tiga tahun berikutnya.

Pariwisata juga merupakan salah satu sektor penting bagi penggerak laju perekonomian Indonesia. Pariwisata menempati posisi ke-5 sebagai kontributor penyumbang devisa negara. Tak kurang dari 3,2 juta penduduk Indonesia bergantung pada sektor ini.

0 komentar:

Post a Comment